Representatif Earth Literacy Program, Takemura Shinichi mampu menciptakan bola dunia yang nyata atau 'Tangible Earth' yang mampu memprediksi terjadinya bencana di suatu daerah tertentu dengan membaca data-data yang ada sebelumnya. Menurut Takemura, bola dunia 'Tangible Earth' ini dapat dioperasikan dengan sentuhan tangan, dan berukuran 1/10 juta dari ukuran aktual bumi (1,28 m).
Alat ini dapat digunakan untuk mengamati kondisi bumi secara real time (dengan internet), melakukan simulasi pemanasan global, dan mengamati dinamika bumi, termasuk rute migrasi fauna di dunia seperti paus, burung, dan lainnya.
"Tangible Earth merupakan sebuah bola dunia yang menampilkan kondisi bumi secara visual yang dioperasikan dengan sentuhan tangan," kata Takemura di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) Depok, Senin (25/11).
Selain itu alat tersebut katanya dapat mendeteksi dinamika bumi dari berbagai sudut pandang dan dapat menerima data baru selain 60 jenis data yang telah terprogram sebelumnya, seperti simulasi pemanasan global, topan, tsunami, dan pergerekan burung di dunia.
'Tangible Earth' juga katanya dapat digunakan untuk mengetahui keberbagai belahan dunia dan dapat disambungkan dengan mikrofon di lokasi tersebut untuk mendengarkan suara serangga maupun burung yang ada di daerah tersebut.
Ke depannya, Takemura berencana untuk menambahkan tidak hanya fenomena alam melainkan juga fenomena sosial ekonomi seperti persebaran penduduk, kepadatan penduduk, konsumsi energi, dan lainnya.
Seminar dihadiri oleh pencipta 'Tangible Earth' yang juga Representatif Earth Literacy Program Takemura Shinichi, Rektor UI Prof Dr Muhammad Anis, MMet beserta ratusan mahasiswa Eco Leaders, dan mahasiswa UI maupun perguruan tinggi lainnya.
Sementara itu, General Manager Human Resources Division IT Division Sudarmadi Salim mengatakan bahwa pihaknya telah memasang 1 unit Tangible Earth di AEON Mall Lake Town, Jepang, yang telah digunakan untuk berbagai kegiatan terkait dengan penanganan masalah lingkungan di dunia.
"Di dunia ini baru ada 20 unit 'Tangible Earth' yang telah dipasang di PBB, dan di berbagai kota dunia seperti Dubai, New York, dan Denmark," ujarnya.
Menurut dia, di Asia Tenggara belum ada yang memasang peralatan 'Tangible Earth' ini. Harga peralatan tersebut mencapai 40.000 dolar Amerika Serikat. Dia mengatakan bahwa peralatan tersebut mulai dirintis pada tahun 1997 dan dirilis pertama pada tahun 2002.
"Sekarang ini versi terbaru 'Tangible Earth' yang sudah disempurnakan darai sebelumnya," katanya.
Rektor UI Muhammad Anis mengatakan bahwa UI mendukung berbagai kegiatan yang dapat memicu kesadaran mahasiswa mengenai masalah lingkungan. "Dengan mengetahui 'Tangible Earth' ini dapat menambah pemahaman mahasiswa mengenai pemanfaatan alat teknologi tinggi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan," kata Anis.
Seminar dihadiri oleh pencipta 'Tangible Earth' yang juga Representatif Earth Literacy Program Mr Takemura Shinichi, Rektor UI Prof Dr Muhammad Anis, M.Met beserta ratusan mahasiswa Eco Leaders, dan mahasiswa UI maupun perguruan tinggi lainnya.
[ded]
sumber:http://edan77.blogspot.com/2013/11/pria-ini-ciptakan-bola-dunia-yang-bisa.html