Malam sekitar pukul 22.30 Wita, warga sudah berkerumun di kawasan ini. Terlihat ada puluhan kendaraan roda dua dan empat terparkir, pemilik kendaraan ini tampaknya penasaran ingin melihat langsung seperti apa sosok pok pok ini.
Hardi Hetaria, seorang warga setempat saat diwawancarai Tribun Manado menuturkan, awalnya ia tidak percaya tentang keberadaan pok pok. Namun, lantaran diajak temannya sekitar dua hari lalu untuk menonton kejadian aneh tersebut, ia akhirnya percaya juga.
"Saya melihat sosok pok pok diam di atas pohon mangga," ucap mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Fakultas Hukum ini, sembari menunjuk ke arah pohon mangga tersebut. Kata dia lagi, manusia jadian-jadian diperkirakan perempuan.
"Dia kemudian terbang dan pindah ke tempat lain. Tadi juga ada kemunculan pok pok di atas pohon kelapa milik warga tapi laki-laki " kata Hardi sambil memasang muka serius. Malam itu, semua warga seperinya menantikan kemunculan pok pok ini.
Sementara itu, seorang pawang pok pok atau tonaas (sebutan untuk orang yang dituakan dari adat Minahasa), kepada wartawan menuturkan, kemunculan hari ini merupakan tindakan balas dendam dari manusia jadi-jadian ini.
"Dua hari lalu, kami sudah membunuh pok pok perempuannya. Sekarang datang si pok pok lelaki untuk meminta tumbal dari anak bayi atau orok dari warga di kampung ini," ucap tonaas tanpa menyebutkan nama. Maklum saja menurut warga setempat Pok Pok kerjaanya suka mengincar bayi yang baru lahir.
Dan seperti kebetulan, di Kelurahan Titiwungan ada beberapa wanita yang baru saja melahirkan bayi dan ada beberapa lagi yang sementara mengandung. Seorang ibu, mengaku ia khawatir dengan kemunculan pok pok ini.
Sekitar hampir 30 menit berada di lokasi kejadian, suasana kembali heboh, semua orang berteriak bersahut-sahutan.
"Napa dia so datang ulang (Ini, dia datang lagi)," ucap ratusan warga seperti serentak dikomando dan memang benar pok pok itu muncul lagi.
Kemunculan pok pok terjadi sekitar 10 menit, kemudian sosok tersebut menghilang dengan sendirinya, entah kemana. Beredar kabar saat itu juga, ia akan kembali pada pukul 00.00, untuk bertemu dan berkelahi dengan lima tonaas, untuk membalaskan dendam kematian teman perempuannya.
Namun sampai pukul 02.00 dini hari, sosok tersebut tidak muncul lagi dan lambat laun warga meninggalkan lokasi tersebut.
Sementara itu, Ketua Pucuk Pimpanan KGPM, Gembala Teddy Batasina, menuturkan ini merupakan peluang dan kesempatan orang percaya untuk mendemonstrasikan iman. "Terkait dengan hal itu, objek spiritual harus diutamakan. Artinya bahwa hal spiritual harus diimbangi dengan rasio dan pikiran yang jernih," ujarnya.
"Jangan terjebak dengan fenomena halusinasi dan ilusi," kata Gembala Batasina.
sumber:http://www.sripoku.com/view/48095/satu_hantu_perempuan_sudah_dibunuh