Misteri Gempa Di Indonesia

gempa-padang-pariamanSeperti sebuah gugusan pusat gempa melintang sepanjang sisi selatan Indonesia dari Aceh hingga Papua, lalu berputar hingga Sulawesi, itulah Indonesia. Hampir dipastikan tidak ada bulan yang tidak diisi dengan aktivitas gempa.

Gempa di Padang yang terjadi 30 September 2009 pukul 17:15 dengan kekuatan 7.6 SR di sekitar Kepulauan Mentawai, meluluhlantakkan Sumatera Barat (Sumbar) dan sekitarnya, seolah-olah mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa selain kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia, kita juga memiliki tanah air yang kaya akan gempa.

Diawali dengan hancurnya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam oleh sebuah kombinasi gempa dan tsunami beberapa waktu lalu, kemudian dilanjutkan dengan gempa di Yogyakarta, juga di Papua, diteruskan dengan gempa di Tasikmalaya pada 2 September 2009, kini giliran Padang dilanda gempa yang dampaknya menghancurkan sendi-sendi kehidupan sosial di Sumbar.

Kejadian diwilayah tersebut merupakan kejadian yang menelan korban jiwa dan kerugian materi relatif besar, belum terhitung gempa-gempa lainnya yang sering terjadi dengan skala kerugian lebih kecil.

Secara sains, kita memang berada di sabuk patahan benua yang melintang mengelilingi Indonesia sepanjang pantai selatan dari Aceh, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Papua. Lalu di sambung disisi utara dari Papua, Sulawesi, hingga Kalimantan. Sehingga kita sangat rentan mengalami gempa hampir diseluruh wilayah. Perkembangan sosial masyarakat sangat mempengaruhi efek dari gempa ini, dalam hal ini adalah struktur konstruksi bangunan dimana secara sosial, kemajuan bangsa ini mempengaruhi model bangunan yang sebelumnya memiliki struktur tahan gempa menjadi model bangunan yang rapuh terhadap gempa, padahal dari segi material, konstruksi saat ini lebih baik dibanding dengan model bangunan jaman dulu.

Di Padang, rumah gadang yang sudah sangat terkenal memiliki struktur bangunan yang tahan gempa, karena secara sosial kultural merupakan pengembangan bentuk bangunan secara turun temurun ratusan tahun dimana dalam masa itu nenek moyang kita sudah mengalami kejadian gempa secara berkala.

Gempa sudah terjadi, dimana misterinya hingga saat ini kapan akan terjadinya gempa tidak bisa diprediksi. Kita sadar akan hal itu, yang dapat kita lakukan kedepan adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana gempa dengan membangun wilayah yang selaras dengan alam. Saudara-saudara kita di Padang, Pariaman dan sekitarnya memerlukan bantuan, juga saudara-saudara kita di Tasikmalaya dan Pengalengan Jawa Barat. Semoga kita diberi kekuatan dalam menghadapi segala macam bencana yang malanda republik ini.