Indonesia Di Jajah Selama 3.5 Abad Karena Sebuah Buku


Tahukah Anda bahwa karena sebuah bukulah maka bangsa Belanda bisa sampai di Nusantara dan melakukan penjajahan atas bumi yang kaya raya ini selama berabad-abad? Buku tersebut berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien , yang ditulis Jan Huygen van Linshoten di tahun 1595.

Inilah kisahnya:
Jauh sebelum Eropa terbuka matanya mencari dunia baru, warga pribumi Nusantara hidup dalam kedamaian. Situasi ini berubah drastis saat orang-orang Eropa mulai berdatangan dengan dalih berdagang, namun membawa pasukan tempur lengkap dengan senjatanya. Hal yang ironis, tokoh yang menggerakkan roda sejarah dunia masuk ke dalam kubangan darah adalah dua orang Paus yang berbeda. Pertama, Paus Urbanus II, yang mengobarkan perang salib untuk merebut Yerusalem dalam Konsili Clermont tahun 1096. Dan yang kedua, Paus Alexander VI.

Perang Salib tanpa disadari telah membuka mata orang Eropa tentang peradaban yang jauh lebih unggul ketimbang mereka. Eropa mengalami pencerahan akibat bersinggungan dengan orang-orang Islam dalam Perang Salib ini. Merupakan fakta jika jauh sebelum Eropa berani melayari samudera, bangsa Arab telah dikenal dunia sebagai bangsa pedagang pemberani yang terbiasa melayari samudera luas hingga ke Nusantara. Bahkan kapur barus yang merupakan salah satu zat utama dalam ritual pembalseman para Fir’aun di Mesir pada abad sebelum Masehi, didatangkan dari satu kampung kecil bernama Barus yang berada di pesisir barat Sumatera tengah.

Dari pertemuan peradaban inilah bangsa Eropa mengetahui jika ada satu wilayah di selatan bola dunia yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya, yang tidak terdapat di belahan dunia manapun. Negeri itu penuh dengan karet, lada, dan rempah-rempah lainnya, selain itu Eropa juga mencium adanya emas dan batu permata yang tersimpan di perutnya. Tanah tersebut iklimnya sangat bersahabat, dan alamnya sangat indah. Wilayah inilah yang sekarang kita kenal dengan nama Nusantara. Mendengar semua kekayaan ini Eropa sangat bernafsu untuk mencari semua hal yang selama ini belum pernah didapatkannya.

Paus Alexander VI pada tahun 1494 memberikan mandat resmi gereja kepada Kerajaan Katolik Portugis dan Spanyol melalui Perjanjian Tordesillas. Dengan adanya perjanjian ini, Paus Alexander dengan seenaknya membelah dunia di luar daratan Eropa menjadi dua kapling untuk dianeksasi. Garis demarkasi dalam perjanjian Tordesilas itu mengikuti lingkaran garis lintang dari Tanjung Pulau Verde, melampaui kedua kutub bumi. Ini memberikan Dunia Baru—kini disebut Benua Amerika—kepada Spanyol. Afrika serta India diserahkan kepada Portugis. Paus menggeser garis demarkasinya ke arah timur sejauh 1.170 kilometer dari Tanjung Pulau Verde. Brazil pun jatuh ke tangan Portugis. Jalur perampokan bangsa Eropa ke arah timur jauh menuju kepulauan Nusantara pun terbagi dua. Spanyol berlayar ke Barat dan Portugis ke Timur, keduanya akhirnya bertemu di Maluku, di Laut Banda.

Sebelumnya, jika dua kekuatan yang tengah berlomba memperbanyak harta rampokan berjumpa tepat di satu titik maka mereka akan berkelahi, namun saat bertemu di Maluku, Portugis dan Sanyol mencoba untuk menahan diri. Pada 5 September 1494, Spanyol dan Portugal membuat perjanjian Saragossa yang menetapkan garis anti-meridian atau garis sambungan pada setengah lingkaran yang melanjutkan garis 1.170 kilometer dari Tanjung Verde. Garis itu berada di timur dari kepulauan Maluku, di sekitar Guam.
Sejak itulah, Portugis dan Spanyol berhasil membawa banyak rempah-rempah dari pelayarannya. Seluruh Eropa mendengar hal tersebut dan mulai berlomba-lomba untuk juga mengirimkan armadanya ke wilayah yang baru di selatan. Ketika Eropa mengirim ekspedisi laut untuk menemukan dunia baru, pengertian antara perdagangan, peperangan, dan penyebaran agama Kristen nyaris tidak ada bedanya. Misi imperialisme Eropa ini sampai sekarang kita kenal dengan sebutan “Tiga G”: Gold, Glory, dan Gospel. Seluruh penguasa, raja-raja, para pedagang, yang ada di Eropa membahas tentang negeri selatan yang sangat kaya raya ini. Mereka berlomba-lomba mencapai Nusantara dari berbagai jalur. Sayang, saat itu belum ada sebuah peta perjalanan laut yang secara utuh dan detil memuat jalur perjalanan dari Eropa ke wilayah tersebut yang disebut Eropa sebagai Hindia Timur. Peta bangsa-bangsa Eropa baru mencapai daratan India, sedangkan daerah di sebelah timurnya masih gelap.

Dibandingkan Spanyol, Portugis lebih unggul dalam banyak hal. Pelaut-pelaut Portugis yang merupakan tokoh-tokoh pelarian Templar (dan mendirikan Knight of Christ), dengan ketat berupaya merahasiakan peta-peta terbaru mereka yang berisi jalur-jalur laut menuju Asia Tenggara. Peta-peta tersebut saat itu merupakan benda yang paling diburu oleh banyak raja dan saudagar Eropa. Namun ibarat pepatah, “Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”, maka demikian pula dengan peta rahasia yang dipegang pelaut-pelaut Portugis. Sejumlah orang Belanda yang telah bekerja lama pada pelaut-pelaut Portugis mengetahui hal ini. Salah satu dari mereka bernama Jan Huygen van Linschoten. Pada tahun 1595 dia menerbitkan buku berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien, Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis, yang memuat berbagai peta dan deksripsi amat rinci mengenai jalur pelayaran yang dilakukan Portugis ke Hindia Timur, lengkap dengan segala permasalahannya.

Buku itu laku keras di Eropa, namun tentu saja hal ini tidak disukai Portugis. Bangsa ini menyimpan dendam pada orang-orang Belanda. Berkat van Linschoten inilah, Belanda akhirnya mengetahui banyak persoalan yang dihadapi Portugis di wilayah baru tersebut dan juga rahasia-rahasia kapal serta jalur pelayarannya. Para pengusaha dan penguasa Belanda membangun dan menyempurnakan armada kapal-kapal lautnya dengan segera, agar mereka juga bisa menjarah dunia selatan yang kaya raya, dan tidak kalah dengan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya.

Pada tahun 1595 Belanda mengirim satu ekspedisi pertama menuju Nusantara yang disebutnya Hindia Timur. Ekspedisi ini terdiri dari empat buah kapal dengan 249 awak dipimpin Cornelis de Houtman, seorang Belanda yang telah lama bekerja pada Portugis di Lisbon. Lebih kurang satu tahun kemudian, Juni 1596, de Houtman mendarat di pelabuhan Banten yang merupakan pelabuhan utama perdagangan lada di Jawa, lalu menyusur pantai utaranya, singgah di Sedayu, Madura, dan lainnya. Kepemimpinan de Houtman sangat buruk. Dia berlaku sombong dan besikap semaunya pada orang-orang pribumi dan juga terhadap sesama pedagang Eropa. Sejumlah konflik menyebabkan dia harus kehilangan satu perahu dan banyak awaknya, sehingga ketika mendarat di Belanda pada tahun 1597, dia hanya menyisakan tiga kapal dan 89 awak. Walau demikian, tiga kapal tersebut penuh berisi rempah-rempah dan benda berharga lainnya.

Orang-orang Belanda berpikiran, jika seorang de Houtman yang tidak cakap memimpin saja bisa mendapat sebanyak itu, apalagi jika dipimpin oleh orang dan armada yang jauh lebih unggul. Kedatangan kembali tim de Houtman menimbulkan semangat yang menyala-nyala di banyak pedagang Belanda untuk mengikut jejaknya. Jejak Houtman diikuti oleh puluhan bahkan ratusan saudagar Belanda yang mengirimkan armada mereka ke Hindia Timur. Dalam tempo beberapa tahun saja, Belanda telah menjajah Hindia Timur dan hal itu berlangsung lama hingga baru merdeka pada tahun 1945.

sumber: http://ihsanhasan.wordpress.com/2010/03/05/tahukah-anda-indonesia-di-jajah-selama-3-5-abad-karena-sebuah-buku/

Read More....

Benarkah Indonesia Adalah Benua Atlantis Yang Hilang?

Musibah alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan Atlantis?

Plato (427 – 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis.

Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Aryso Santos, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.

Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960, mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.

Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.

Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh. Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.

Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil it berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.

Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.” Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.

Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaula internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya.

source: http://yuhendrablog.wordpress.com/2008/09/04/benarkah-indonesia-adalah-benua-atlantis-yang-hilang/
Read More....

Mengapa Pelangi Melengkung?





Tahukah anda, mengapa Pelangi melengkung ?
Kenapa tidak bulat / persegi atau yang lainnya ?

Pelangi yang indah di langit sedang memanjakan mata kita. Di langit yang masih sejuk akibat tetesan hujan, sungguh sangat membuai hati kita menjadi damai. Tapi pernahkah anda berpikir mengapa pelangi yang indah itu melengkung ?
Kenapa tidak bulat/lurus/persegi dll ?

Pertama-tama titik-titik hujan membiaskan cahaya tampak dan membuat cahaya putih tersebut terpisah menjadi tujuh warna penyusunnya. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu adalah warna-warna penyusun warna putih.

Ternyata untuk melihat pelangi yang indah terdapat berbagai syarat. Syarat pertama ialah kita harus membelakangi sumber cahaya saat melihat pelangi. Dalam hal ini, sumber cahaya yang dimaksud ialah matahari. Syarat kedua ini adalah penyebab mengapa pelangi melengkung yaitu kita harus melihat pelangi dari sudut sekitar 40 derajat selain dari sudut ini pelangi tidak akan terlihat dengan baik. Oleh karena itu, pelangi terlihat melengkung di langit luas. Bayangkan dan anda akan mengerti...


FOTO PELANGI-PELANGI TERINDAH YANG PERNAH DIABADIKAN

1. Sumatera Barat, Indonesia 1993


2. Florida, USA 1999


3. laut Merah, Mesir 2005


4. Langit Dubai, UEA 2002


source: http://slikers.blogspot.com/2008/11/foto-pelangi-terbaik-yang-pernah.html
Read More....

Spesies Gurita Indonesia Yang Masih Misterius


Beberapa hewan, khususnya beberapa jenis burung dan ikan, dikenal mampu untuk mengubah warna guna menarik pasangan atau untuk menutupi diri dan untuk melindunginya terhadap predator. Spesies gurita yang hidup di indonesia ini, pertama kali diidentifikasi pada tahun 1998, dan hingga kini satu-satunya spesies yang membuat penasaran para peneliti dari seluruh penjuru dunia karena kemampuannya.

Pertama kali diamati oleh Mark Norman, Julian Finn, dan Tom Tregenza yang merupakan peneliti kelautan akan fenomena penyamaran yang luar biasa yang dimiliki oleh spesies ini selama periode 24 jam. Para peneliti memotret gurita dalam banyak tahapan, seperti foto-foto yang ditampilkan di bawah ini.

Di sini ditunjukkan, gurita ini mencari makanan dengn menggunakan ujung lengannya untuk menggali lubang dan dari lengan mereka dapat menjebak apa pun yang mencoba melarikan diri ... Hampir seperti menggali ujung jari di ujung tangan yang menggenggam.


Ketika bergerak, gurita ini menarik lengannya bersama-sama ke dalam sehingga membentuk sebuah daun.


Di foto ini, tampak gurita sedang meniru salah satu jenis jenis ikan
yang banyak ditemukan di perairan yang sama.


Di sini terlihat gurita sedang berenang menyerupai lion fish.


Kadang-kadang dapat menyerupai ikan dengan duri "beracun" seperti yang terlihat pada gambar inii. (pada lion fish duri-durinya sangat mengandung racun, namun tidak dengan gurita ini, ia hanya meniru tampilan dan gerakan-gerakan dari lion fish saja untuk tujuan perlindungan.)


Dalam dua foto diatas ini, gurita meniru secara total ular laut.

source: http://anehbinunik.blogspot.com/2010/03/spesies-gurita-indonesia-yang-masih.html
Read More....

Misteri Kutukan Superman

Ada beberapa pembaca yang meminta saya untuk menulis mengenai Urband Legend. Walaupun menarik, Urban Legend mungkin lebih didominasi mitos dibanding fakta kebenaran. Namun, untuk memenuhi permintaan itu, saya telah memilih satu kisah Urban Legend yang berkisar pada salah satu tokoh favorit saya, yaitu tentang kutukan di sekitar film Superman. Ingat, saya tidak menyajikan tulisan ini sebagai sebuah kebenaran yang harus dipercayai, melainkan hanya sebagai informasi "sekedar tahu".

Urban Legend adalah mitos atau legenda kontemporer yang seringkali dipercaya secara luas sebagai sebuah kebenaran. Kebanyakan Urban Legend berkaitan dengan misteri, horor, ketakutan, humor atau bahkan kisah moral. Urban Legend tidak selalu berarti kisah bohong, namun, sama seperti kisah yang disebarkan dari mulut ke mulut, Urban Legend juga sering dibesar-besarkan sehingga menjadi lebih sensasional. Di Indonesia, kisah yang bisa dianggap sebagai Urban Legend contohnya adalah rumah pondok indah, terowongan casblanca, rumah gurita di Bandung dan lain-lain.

Sebenarnya, selain kutukan Superman, ada banyak Urban Legend atau kepercayaan lain yang melibatkan kutukan. Contohnya adalah kutukan yang menimpa presiden Amerika Serikat sejak Abraham Lincoln sehingga setiap 20 tahun, presiden Amerika akan terbunuh atau meninggal pada saat masih menjabat (Dan ini benar-benar terjadi). Kutukan ini dipercaya berakhir pada masa Ronald Reagen.

Lalu ada lagi kutukan keluarga Kennedy, kutukan keluarga Bruce Lee, atau yang paling heboh belakangan ini, kutukan penerima Oscar yang konon setelah menerima Oscar akan mengalami perceraian.

Kutukan Superman adalah sebuah kepercayaan kalau suatu malapetaka akan menimpa orang-orang yang terlibat dalam karakter Superman yang disajikan berbagai media, terutama film.

Kutukan ini pada dasarnya berbunyi:
"Jika kamu berniat untuk memerankan manusia terkuat di dunia, maka kamu akan berakhir dengan kematian atau berada pada posisi yang terlemah."
Kutukan ini konon bermula dari pencipta karakter Superman sendiri, Jerry Siegeldan Joe Shuster.

Siegel dan Shuster
Siegel dan Shuster menciptakan tokoh Superman pada tahun 1938. Namun, pemegang hak cipta atas karakter itu adalah perusahaan tempat mereka bernaung,DC Comics. Pada tahun 1946, kedua orang tersebut menuntut DC Comics karena merasa diberi kompensasi yang kurang atas keberhasilan karakter itu. Pengadilan New York akhirnya memutuskan untuk memberikan penyelesaian maksimal $60.000 untuk masing-masing. Jumlah ini tentu saja sangat kecil dibanding jutaan dolar yang didapat dari Superman.


Usaha Siegel dan Shuster berlanjut hingga tahun 1975 ketika keduanya mengorganisir protes yang diikuti oleh penulis komik lainnya. DC Comics akhirnya setuju untuk membayar keduanya uang pensiun senilai $35.000 pertahun seumur hidup dan akan menyebut nama keduanya untuk setiap penggunaan karakter Superman.

Selain Superman, Siegel dan Shuster tidak pernah lagi menciptakan tokoh sekelas Superman. Ada yang mengatakan kalau keduanya marah dan mengutuk karakter itu karena ketidakadilan yang diterima.

Di bawah ini adalah para tokoh yang dianggap mengalami malapetakan karena kutukan Superman:

The Fleischer Brothers
Max dan David Fleischer adalah dua kakak beradik yang menciptakan studio Fleischer yang memproduksi film kartun Superman. Beberapa waktu setelah menayangkan film tersebut, Flescher bersaudara mulai bertengkar satu sama lain yang menyebabkan studio tersebut jatuh kedalam kesulitan keuangan sehingga terpaksa dijual ke Paramount Studio. David akhirnya bisa meneruskan karir sebagai penasehat spesial efek di Universal Studio, namun Max meninggal dalam kondisi melarat.

Kirk Alyn

Kirk Alyn memerankan Superman dalam dua film pada tahun 1940an. Setelah ia memerankan film itu, karir aktingnya tamat karena dianggap terlalu identik dengan tokoh Superman. Akhirnya ia pensiun dan pindah ke Arizona.

Ia muncul sebagai cameo dalam film Superman tahun 1978 sebagai ayah Lois Lane. Tahun 1999, ia meninggal dunia setelah terjangkit penyakit Alzhiemer.

George Reeves
Sebelum Christopher Reeve, pemeran Superman adalah George Reeves yang memerankan tokoh ini di film "Superman dan the Mole Man" pada tahun 1941.


Pada tanggal 16 Juni 1959, hanya beberapa hari sebelum hari pernikahannya, Reeves ditemukan tewas akibat luka tembak di kepala. Sebuah pistol ditemukan didekatnya. Kematian itu disimpulkan sebagai bunuh diri.

Christopher Reeve
Christopher Reeve memerankan Superman dalam film Superman: The Movie (1978), Superman II (1980), Superman III (1983) hingga Superman IV: The Quest for peace (1987).


Pada tanggal 27 Mei 1995, Reeve jatuh dari kudanya dan lumpuh dari leher ke bawah. Setelah peristiwa itu, Reeve menghabiskan hidupnya dengan kursi roda hingga meninggal pada 10 Oktober 2004 akibat gagal jantung.

Dua tahun setelah kematian Christopher, Istrinya, Dana Reeve, juga meninggal pada 6 Maret 2006 di usia 45 tahun akibat kanker paru-paru.

Margot Kidder
Margot Kidder adalah Lawan main Christopher Reeve yang memerankan tokoh sentral, Lois Lane. Setelah bermain di film itu, ia didiagnosa mengidap Bipolar Disorder.


Pada April 1996, ia menghilang selama beberapa hari dan ditemukan oleh polisi dalam kondisi paranoia dan delusi.

Marlon Brando
Marlon Brando adalah seorang aktor Holywood terkenal yang memerankan Jor-El, ayah biologis Clark Kent di film Superman: The Movie (1978). Marlon mengalami banyak tragedi dalam kehidupannya.


Pada Mei 1990, putra pertama Brando, Christian, menembak dan membunuh Dag Drollet, kekasih saudari tiri Christian, Cheyenne Brando, di rumahnya di Beverly Hills. Christian mengklaim kalau peristiwa itu adalah sebuah kecelakaan. Namun, pengadilan memutuskan 10 tahun penjara baginya. Christian meninggal 18 tahun kemudian pada usia 49 tahun.

Tahun 1995, Cheyenne yang masih depresi atas kematian Dag Drollet bunuh diri dengan menggantung diri. Usianya baru 25 tahun.

Marlon Brando sendiri mengalami hidup yang tak kalah susah. Karena banyaknya tragedi dalam kehidupannya, ia mulai mengasingkan diri dari gemerlap Holywood. Pada tanggal 1 Juli 2004, Brando meninggal pada usia 80 tahun karena pulmonary fibrosis. Ia juga diketahui mengidap kanker hati, gagal jantung dan diabetes yang menyebabkan ia hampir mengalami kebutaan.

Lee Quigley
Lee Quigley memerankan bayi Kal-El di film Superman Tahun 1978.

Ia meninggal pada bulan Maret 1991 di usia yang sangat muda, yaitu 14 tahun, karena menghirup gas aerosol yang berbahaya.

Richard Pryor

Richard Pryor memerankan salah satu tokoh jahat di film Superman III. Tiga tahun setelahnya, ia didiagnosa menderita multiple sclerosis. Ia meninggal pada 10 Desember 2005 karena gagal jantung.

Mariel Hemingway
Mariel Hemingway adalah salah satu artis yang turut bermain dalam film Superman IV: The Quest for Peace (1987). Pada 2 Juli 1996, kakak Mariel yang bernama Margaux ditemukan tewas karena overdosis. Ia berusia 41 tahun. Walaupun peristiwa itu dianggap sebagai bunuh diri, Mariel tidak mempercayainya.

Mark Pillow
Mark Pillow adalah aktor yang memerankan Nuclear Man di film Superman IV: The Quest For Peace (1987). Peran itu adalah debut pertamanya di dunia akting. Namun, setelah peran itu, karirnya tamat dan tidak pernah bermain film lagi.


Nasib mirip juga dialami John Haymes Newton, Gerard Christopher dan Stacy Haiduk yang bermain dalam seri Superboy antara 1988-1992.

Lex Luger

Lex Luger adalah seorang pegulat pro yang pernah muncul dalam sebuah peran di film New Superboy di tahun 2007. Ia kemudian mengalami kerusakan syaraf yang membuatnya lumpuh.

Lane Smith

Lane Smith memerankan Perry White, bos Clark Kent dan Lois Lane di film seri TV Lois and Clark. Belakangan, ia didiagnosa mengidap penyakit langka Lou Gehrig dan meninggal pada tanggal 13 Juni 2005.

Jeph Loeb
Jeph Loeb, penulis naskah seri TV Smallville, kehilangan putranya, Sam Loeb, karena kanker.

Mereka yang Lolos dari kutukan
Dan tentu saja, namanya juga Urban Legend, menarik, tapi tidak bisa dianggap sebagai sebuah kebenaran. Mereka yang menolak kepercayaan ini menyatakan kalau tokoh-tokoh yang pernah bersinggungan dengan Superman juga banyak yang mengalami peningkatan karir, seperti:

Gene Hackman yang memerankan Lex Luthor di Superman I, II dan IV mengalami kesuksesan karir yang luar biasa setelah film tersebut.

Terence Stamp yang memerankan Jenderal Zod di Superman I dan Superman II juga mengalami karir yang sukses.

Dean Cain yang memerankan Superman dalam film Lois and Clark juga mengalami peningkatan karir setelah perannya dalam film itu. Ia mendapatkan beberapa peran yang baik dalam film seri Frasier dan Law & Order.


Teri Hatcher yang menjadi Lois Lane di film seri TV Lois and Clark mengalami kesuksesan karir yang luar biasa setelah bermain dalam film itu. Bahkan Ia menerima penghargaan untuk perannya dalam film seri desperate housewives.

Untuk film Superman terakhir (Superman Returns), kita juga tidak mendengar adanya bencana yang menimpa Brandon Routh, Kate Bosworth dan Kevin Spacey.


Bahkan Brandon Routh telah menandatangani kontrak dengan Warner Bros untuk membuat sekuel film tersebut yang berjudul Superman Lives. Kedengarannya seperti sebuah karir yang bagus.

Atau, kita juga tidak mendengar adanya bencana yang menimpa pemeran utama dalam film seri Smallville seperti Tom Welling atau Kristin Kreuk.

Soal Tom Welling, ada yang menarik. Beberapa orang percaya ia lolos dari kutukan Superman karena di film seri Smallville, ia tidak mengenakan kostum Superman.


Malah jadi aneh, kalau kutukan menimpa seseorang karena memakai kostum Superman, mengapa Dean Cain atau Brandon Routh tidak mengalaminya?

Lalu, mengapa aktor lain yang tidak mengenakan kostum Superman seperti Margot Kidder atau Lee Quigley bisa kena dengan kutukan ini?

Bagaimana dengan ribuan orang lain yang turut serta dalam pembuatan film Superman sejak tahun 1940an hingga sekarang? Mengapa mereka tidak terkena kutukan?

Jika melihat dari faktor ini, maka saya rasa kutukan Superman mungkin hanya memiliki kombinasi kebetulan yang cukup baik untuk menjadikannya sebagai salah satu Urban Legend paling terkenal di dunia. Seperti yang saya katakan, informasi ini hanya untuk "sekedar tahu".

sumber: http://xfile-enigma.blogspot.com/2010/03/misteri-kutukan-superman.html
Read More....

Misteri Lukisan Darah di Kokas, Papua

MENGUNJUNGI Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, laksana mengunjungi sebuah kota tua. Di wilayah distrik ini terdapat situs kuno yang menyimpan keajaiban dengan misteri di dalamnya. Tak hanya menarik, tapi juga mengundang orang untuk datang menjumput keelokannya.


Lukisan tebing yang merupakan situs kuno Kokas di Andamata, Distrik Kokas, Fak-Fak, Papua Barat. Lukisan ini merupakan peninggalan jaman prasejarah

Salah satu situs kuno yang terkenal di Kokas adalah lukisan di tebing bebatuan terjal. Oleh masyarakat setempat, tebing bebatuan terjal ini biasa disebut Tapurarang. Di Distrik Kokas kekayaan peninggalan sejak zaman prasejarah ini bisa dijumpai di Andamata, Fior, Forir, Darembang, dan Goras.

Lantas, apa keunikan lukisan berupa gambar telapak tangan manusia dan binatang di dinding tebing tersebut? Meski sudah berabad-abad lamanya, lukisan yang dibuat dengan pewarna dari bahan-bahan alami tersebut masih tetap terlihat jelas hingga saat ini. Warna merah pada lukisan tebing ini juga menyerupai warna darah manusia. Oleh karenanya masyarakat setempat juga sering menyebut lukisan tersebut sebagai lukisan cap tangan darah.

Bagi masyarakat setempat, lokasi lukisan tebing ini merupakan tempat yang disakralkan. Mereka percaya lukisan ini adalah wujud orang-orang yang dikutuk oleh arwah seorang nenek yang berubah menjadi setan kaborbor atau hantu yang diyakini sebagai penguasa lautan paling menakutkan. Nenek ini meninggal saat terjadi musibah yang menenggelamkan perahu yang ia tumpangi.

Dari seluruh penumpang di perahu itu, hanya nenek ini yang meninggal. Konon tak ada satu pun penumpang di atas perahu yang berusaha membantu sang nenek untuk menyelamatkan diri. Merasa sakit hati, arwah nenek yang telah berubah menjadi setan kaborbor mengutuk seluruh penumpang perahu yang berusaha menyelamatkan diri di atas tebing batu. Karena kutukan tersebut seluruh penumpang dan hasil-hasil laut yang dibawa seketika berubah menjadi lukisan tebing.

Di lokasi lukisan tebing ini Anda juga bisa menyaksikan kerangka-kerangka tulang manusia. Kerangka ini dipercaya merupakan kerangka leluhur atau nenek moyang masyarakat Kokas. Pada zaman dahulu masyarakat di sini memiliki kebiasaan meletakkan jasad leluhur yang meninggal di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang dianggap sakral.


Tulang tengkorak terdapat di tebing di Andamata, Distrik Kokas, Fak-Fak, Papua Barat. Tulang tengkorak manusia ini adalah sisa kebiasaan masyarakat setempat yang tidak menguburkan jazad leluhur melainkan meletakkannya di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang khusus atau dianggap sakral.

Tertarik menelusuri jejak prasejarah di Kokas? Dari terminal Fakfak Anda harus menempuh perjalanan darat menuju Kokas menggunakan angkutan luar kota. Jarak Fakfak-Kokas sejauh 50 kilometer akan ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam. Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp 25.000 per orang, sekali jalan. Tiba di Kokas, perjalanan masih harus dilanjutkan menggunakan longboat dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Jika air sedang pasang, Anda bisa naik ke tebing dan menyaksikan lukisan ini dari dekat. Namun, jika air surut, keindahan lukisan tebing ini hanya bisa dinikmati dari atas longboat.

MENGUNJUNGI Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat laksana mengunjungi sebuah kota tua. Di wilayah distrik ini terdapat situs kuno yang menyimpan keajaiban dengan misteri di dalamnya. Tak hanya menarik, namun ini juga mengundang orang untuk datang menjumput keelokannya.

Salah satu situs kuno yang terkenal di Kokas adalah lukisan di tebing bebatuan terjal. Oleh masyarakat setempat tebing bebatuan terjal ini biasa disebut Tapurarang. Di Distrik Kokas kekayaan peninggalan sejak jaman prasejarah ini bisa dijumpai di Andamata, Fior, Forir, Darembang, dan Goras.

Lantas apa keunikan lukisan berupa gambar telapak tangan manusia dan binatang di dinding tebing tersebut? Meski sudah berabad-abad lamanya, lukisan yang dibuat mengunakan pewarna dari bahan-bahan alami tersebut masih tetap terlihat dengan jelas hingga saat ini. Warna merah pada lukisan tebing ini juga menyerupai warna darah manusia.Oleh karenanya masyarakat setempat juga sering menyebut lukisan tersebut sebagai lukisan cap tangan darah.

Bagi masyarakat setempat lokasi lukisan tebing ini merupakan tempat yang disakralkan. Mereka percaya lukisan ini adalah wujud orang-orang yang dikutuk oleh arwah seorang nenek yang berubah menjadi setan kaborbor atau hantu yang diyakini sebagai penguasa lautan paling menakutkan. Nenek ini meninggal saat terjadi musibah yang menenggelamkan perahu yang ia tumpangi.

source: http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=75571
Read More....

Festival Pembantian Hewan di Nepal


Sekitar satu juta orang berkumpul di sebuah desa kecil di Bariyapur, Nepal,
mereka menyaksikan upacara pengorbanan berskala besar, puluhan ribu hewan akan dibantai, festival dikritik secara luas. Pengikut datang dari jauh untuk menghadiri festival Gadhimai tradisional ini, sebagian umat yang datang dari negara tetangga, India. Festival penyembahan Dewi Gadhimai merupakan simbol kekuasaan, hal itu terus diselenggarakan di Nepal selatan setiap lima tahun pada tanggal 24 November.




Ini adalah festival pembantaian binatang terbesar di dunia, di masa lalu setiap kali, ratusan ribu ternak, babi, domba, ayam dan hewan lainnya tewas dalam dua hari, tahun ini jumlah setinggi 300.000. Kemudian orang-orang berduyun-duyun ke tanah di dekat kuil Gadhimai, ada 250 jagal menunggu upacara.


Organisasi hewan menentang kegiatan kejam ini dan menyatakan upacara ini tidak perlu diselenggarakan, namun Pemerintah Nepal menolak untuk melarang tradisi agama ini yang telah berlangsung selama beberapa abad.



sumber: http://www.mypepito.info/2010/03/sadis-festival-pembantian-hewan-di.html
Read More....

Adolf Hitler Pernah Mempunyai Pacar Orang Yahudi?


Foto Stefanie Isak dan Adolf Hitler. Kalau saja kedua insan ini bersatu... apa kata dunia?



August Kubizek, sahabat dekat Adolf Hitler sewaktu masih ABG


Bisa dibilang bahwa sejarah kehidupan Adolf Hitler adalah merupakan salah satu yang paling lengkap karena telah banyak buku ditulis mengenainya. Meskipun begitu, fase kehidupannya di masa muda (terutama ketika masih menjadi ABG di kota Linz dan Wina) tetaplah diselimuti oleh misteri dan kontroversi.

Seperti apa pandangan politiknya masa itu? Siapa saja temannya? Bagaimana hubungannya dengan ibu tercintanya? Apakah dia termasuk cowok gaul atau tidak?

Di atas semuanya, mungkin, adalah bagaimana hubungan dia dengan orang-orang Yahudi pada saat itu? Banyak rumor, teori dan spekulasi bermunculan mengenai masalah ini, meskipun hanya sedikit saja yang bisa dibuktikan kebenarannya.

Selama berdekade-dekade, para penulis biografi Hitler mengandalkan sumber tulisan mereka pada memoir Hitler yang ditulis oleh sahabatnya pada periode 1904 dan 1908, August Kubizek.

Sekarang, setelah hampir 70 tahun buku tersebut ditulis, akhirnya terbitlah versinya yang berbahasa Inggris.

Dan meskipun telah terbit versi sebelumnya yang telah digunakan oleh partai Nazi sebagai biografi resmi dari Hitler (tentunya dengan telah melalui pengeditan terlebih dahulu!), tapi tetap saja buku Kubizek tanpa sensor yang beredar kali ini benar-benar memberi titik terang pada pemikiran-pemikiran Hitler pada saat itu.

Karena dalam buku ini diulas untuk pertama kalinya obsesi remaja Hitler terhadap seorang gadis cantik bernama Stefanie Isak - yang dari nama belakangnya saja sudah ketahuan kalau gadis ini adalah keturunan Yahudi!

Dan meskipun biografer Hitler terkemuka Sir Ian Kershaw sudah menerangkan bahwa perasaan Hitler pada saat itu hanyalah "ketertarikan remaja biasa" saja, tapi kecenderungan Hitler yang telah secara berani menguntit gadis ini kemanapun dia pergi, berangan-angan menculiknya dan bahkan siap untuk bunuh diri barengan memperlihatkan pada kita bahwa hal ini lebih serius dari sekedar 'cinta monyet' belaka!

Lebih jauh lagi, kisah August Kubizek mengungkapkan fakta lain bahwa Hitler sama sekali tidak peduli pada latar belakang gadis tersebut yang masih keturunan Yahudi.

Kubizek sendiri adalah musisi yang, sama seperti Hitler, berasal dari Linz. Catatan yang dikumpulkannya begitu berharga bila kita ingin melihat Hitler di masa-masa awal, karena inilah satu-satunya deskripsi yang kita punyai yang mengungkapkan secara gamblang kehidupan Hitler di masa remaja dari pengamatan sahabat terdekatnya. Bahkan kemudian Kubizek mengklaim lebih jauh lagi bahwa hanya ada satu teman saja dalam hidupnya, dan dia adalah Adolf.

Ketika Hitler ditolak masuk Akademi Seni Wina, Kubizek sendiri melenggang masuk di Vienna Conservatoire untuk memperdalam musik. Meskipun jelas-jelas lebih berhasil dari Hitler pada masa itu, tapi pribadi Hitler yang kuat dan membius tetaplah membuat Kubizek hanyalah menjadi sahabat yang selalu manut bila di dekatnya.

Kubizek mencatat bahwa Hitler tergila-gila dengan Stefanie selama empat tahun, dari pertama umurnya masih di usia 16. Dia mengingat betapa pada suatu sore di musim panas tahun 1905 ketika mereka sedang berjalan-jalan di Landstrasse di Linz: "Adolf menggenggam tanganku dan kemudian bertanya dengan penuh keingintahuan tentang pandanganku terhadap gadis pirang langsing yang juga sama sedang berjalan bergandengan tangan dengan ibunya. 'Kamu harus tahu, aku jatuh cinta kepadanya,' katanya secara terus terang."

Nama Stefanie Isak sendiri tak pernah terungkap dalam biografi resmi Hitler zaman Third Reich karena telah mendapat sensor sebelumnya. Kubizek barkata bahwa Stefanie memang "seorang gadis yang cantik dengan badan langsing dan tinggi badan lumayan."

"Matanya sangat indah, terang dan ekspresif. Dia berpakaian dengan sepantasnya, dan perhiasan yang melekat di tubuhnya menunjukkan bahwa dia berasal dari keluarga yang terpandang dan berkecukupan."

Dan itulah satu-satunya informasi yang diketahui oleh kedua anak muda ini! Mereka lalu memutuskan untuk berdiri di dekat jembatan menuju alun-alun utama setiap jam lima sore di jalan yang biasa dilewati Stefanie setiap hari.

"Tidak pantas rasanya bila kita seenaknya memanggil nama Stefanie," kata Kubizek, "karena tidak ada seorang pun dari kami berdua yang pernah diperkenalkan kepada gadis muda tersebut. Tatapan mata haruslah menggantikan perkenalan, dan sejak saat itu Adolf tak pernah melepaskan pandangan matanya dari Stefanie. Saat itu dia jadi berubah, tidak lagi menjadi dirinya sendiri." Bagi seseorang yang selalu mencela dengan berani kebiasaan-kebiasaan 'resmi' para kaum borjuis, Hitler menjadi seorang yang lemah kala berhadapan dengan rasa malunya terhadap wanita.

Pada saat itu, Landstrasse menjadi tempat favorit para kaum muda untuk saling mengadakan janji temu. "Banyak terjadi perkenalan, dan para perwira militer muda adalah yang paling berpengalaman dalam hal ini," ingat Kubizek.

Hitler akan menjadi sangat marah bila melihat setiap perwira muda yang mengajak ngobrol Stefanie. Jelas saja Kubizek sangat bersimpati terhadap kondisi Hitler saat itu. "Hitler yang miskin dan berpenampilan biasa-biasa tentu saja tidak akan setara bila dibandingkan dengan letnan-letnan muda ini dengan seragam mereka yang mentereng." Bukannya melakukan pendekatan terhadap Stefanie atau melatih rasa kehumorisannya untuk menarik simpati gadis tersebut, Hitler malah makin dalam tenggelam dalam bayangan yang diciptakannya sendiri. "Orang-orang bodoh yang angkuh," begitu biasa Hitler menyebut para saingannya tersebut.

Kubizek menulis bahwa kebenciannya terhadap mereka mendorong sikapnya ketika telah menjadi penguasa yang tidak pernah mau berkompromi terhadap kelas perwira militer Jerman secara keseluruhan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan militer secara umum. Kenyataan bahwa Stefanie bergaul dengan para perwira muda yang "mengandalkan seragam semata untuk merayu" ini benar-benar mengganggu pikiran Hitler

Untungnya, meskipun Stefanie yang saat itu berusia 17 tahun sering ngobrol-ngobrol dengan perwira-perwira muda Austria, tapi dari ekspresinya terlihat bahwa itu bukanlah kegiatan favoritnya. Gadis ini memang selalu ramah terhadap siapapun, dan tak pernah benar-benar menyadari bahwa ada seorang penguntit 'setia' yang selalu memperhatikannya setiap waktu.

Kubizek berkata, "Stefanie tak pernah benar-benar mengetahui betapa dalam cinta Hitler kepadanya. Dia hanya menganggap Hitler sebagai seorang yang pemalu, meskipun di lain pihak begitu gigih dan memujanya dengan setia."

"Ketika gadis itu meresponsnya dengan senyuman tatkala bertatapan dengan Hitler, temanku langsung berubah gembira, sesuatu yang tak pernah kulihat sebelumnya."

"Tapi ketika Stefanie, seperti kepada semua pria lainnya, kemudian membalik mukanya dan lalu bersikap biasa-biasa saja, Hitler begitu terpukul dan rasa-rasanya saat itu dia siap untuk menghancurkan dirinya sendiri dan juga dunia."

Tak lama Hitler meminta bantuan Kubizek untuk mencari tahu segala sesuatu tentang Stefanie. Ternyata ibunya adalah janda dan mereka tinggal di dekat Urfahr, sementara saudara laki-lakinya menjadi mahasiswa hukum di Wina.

Dari usia 16 sampai 20 tahun, bagi Adolf tak ada lagi wanita lain di hatinya selain Stefanie.

Hitler selalu membandingkan Stefanie dengan penyanyi opera pujaannya, dan dia selalu meyakinkan dirinya bahwa Stefanie juga memiliki suara dan bakat musik yang lebih dari cukup untuk menjadi seorang penyanyi opera.

Selain itu, sisi romantis Hitler mengemuka ketika ia menulis berpuluh puisi untuk gadis pujaannya, dengan judul-judul seperti "Nyanyian Pujian Untuk Sang Tercinta".

Meskipun saat ini tak ada lagi "jejak" mengenai keberadaan puisi Hitler tersebut, tapi setidaknya Kubizek mengingat salah satu di antaranya, yang dibacakan langsung oleh Hitler di hadapannya: "Stefanie, sang perawan dari kaum terhormat, dengan gaun beludru biru hitam yang berombak, berkendara dengan kudanya melintasi padang rumput berbunga, rambutnya yang keemasan jatuh menjuntai di bahu; langit biru cerah di atas; semuanya begitu murni, mendatangkan kilau kebahagiaan."

Kubizek mengingat betapa wajah Hitler dipenuhi oleh kegembiraan luar biasa kala dia membaca ulang bait-bait karyanya. Dahsyatnya, selama empat tahun pemujaannya terhadap Stefanie, tak pernah sekalipun Hitler memberanikan dirinya untuk setidaknya mengajak berkenalan atau bahkan bertukar kata dengan gadis tersebut. Dia berkeras bahwa bila waktunya telah tiba untuk mereka bersua, tak perlu lagi ada kata yang harus keluar!

"Bagi manusia-manusia luar biasa seperti aku dan Stefanie," kata Hitler kepada Kubizek, "Tak dibutuhkan komunikasi biasa yang datangnya dari mulut; manusia-manusia luar biasa akan saling mengerti hanya melalui intuisinya masing-masing." Lebih-lebih lagi, Hitler meyakinkan dirinya bahwa Stefanie tidak hanya tahu akan semua pikiran dan ide-idenya, tapi juga mempunyai pemikiran yang sama dan menanggapinya dengan antusias. Begitu besarnya keyakinan Hitler sehingga dia yakin bahwa mereka bisa saling berhubungan melalui telepati!

Ketika Kubizek mengutarakan keraguannya kalau Hitler bisa mengetahui semua apa yang Stefanie sedang pikirkan (mengingat bahwa untuk ngobrol pun mereka belum pernah), sang calon diktator langsung marah dan berteriak: "Sederhana saja, kau tidak mengerti, karena kau tidak pernah tahu apa arti sesungguhnya dari cinta yang tidak biasa."

Hitler lalu berkata bahwa adalah mungkin untuk mentransmisikan pikiran-pikirannya ke Stefanie hanya dengan menatapnya! Hitler juga meyakinkan dirinya bahwa sikap Stefanie yang selalu ramah dan terbuka pada orang lain hanya merupakan pengalihan saja dari rasa cinta yang sebenarnya terhadap Hitler.

Tapi tetap saja, sikapnya ini dikalahkan oleh rasa cemburu yang menggila manakala dilihatnya Stefanie berdekatan atau ngobrol dengan lelaki lain.

Yang tak pernah berani dilakukan Hitler adalah, sederhana saja: cukup mengenalkan dirinya pada ibu Stefanie dalam perjalanan yang biasa dilakukannya, lalu meminta izin untuk mengiringi mereka dan kemudian baru berkenalan dengan anaknya. Hal tersebut merupakan cara perkenalan yang sudah biasa terjadi di masa itu.

Karena saat itu Hitler hanya berprofesi sebagai seorang pelukis jalanan yang berpenghasilan tak tentu, Hitler merasa bahwa bagi ibu Stefanie, pekerjaan sebagai pelukis jauh lebih penting dibandingkan dengan namanya, dan dia akan terkesan. Bahkan, Hitler mengkhayal lebih jauh lagi dengan meyakini bahwa Stefanie tak punya keinginan lain selain menunggu sampai Hitler datang untuk melamarnya!

Tapi Hitler juga merasa terganggu ketika mengetahui bahwa Stefanie mempunyai hobi berdansa, sesuatu yang jauh berbeda dibandingkan dengan kebiasaannya (saat itu) yang biasa merokok sambil minum bir di bar. Sambil bercanda, Kubizek menyarankan agar Hitler mengambil kursus dansa saja. Tak lama, acara jalan-jalan mereka tidak lagi diisi oleh obrolan-obrolan tentang teater atau jembatan Danube (topik favorit seniman Austria), melainkan tentang dansa dan seluk-beluknya!

"Bayangkanlah sebuah ballroom yang penuh sesak," kata Hitler kepada Kubizek, "Dan bayangkan kalau kau tuli. Kau tak dapat mendengar suara musik yang membuat orang-orang ini bergerak dengan indahnya, kemudian perhatikan pola gerakan mereka yang tidak mengarah kemana-mana... Bukankah ini adalah sesuatu yang nonsense?" Ketika Kubizek mengutarakan ketidaksetujuannya, Hitler berteriak kepadanya, "Tidak, tidak, tak akan pernah! Aku tak akan pernah mencoba belajar untuk berdansa! Apakah kau mengerti? Sekali Stefanie sudah menjadi istriku, dia tak akan pernah lagi berkeinginan untuk berdansa!"

Depresi karena tahu kebiasaan dansa Stefanie ini, membuat Hitler berpikiran nekad: dia akan menculik Stefanie! "Dia menerangkan rencananya kepadaku bersama dengan detailnya, termasuk peran yang harus aku lakukan. Aku akan mengajak ibunya berbincang-bincang sementara Hitler membawa kabur gadis itu."

Setelah rencana ini dibatalkan karena tidak adanya dana untuk memulai hidup di 'pengasingan' (hahaha!), Hitler begitu stresnya sampai memutuskan untuk bunuh diri saja! "Dia akan mencoba terjun ke sungai dari jembatan Danube," kata Kubizek, "Dan semuanya akan berakhir saat itu juga. Tapi Hitler berkeras untuk membawa Stefanie bersamanya ke alam kubur."

"Sekali lagi, sebuah rencana dibuat lengkap dengan detailnya. Setiap fase dari tragedi yang direncanakan tersebut telah dirancang dengan teliti oleh Hitler."

Tentu saja, 40 tahun Hitler pun merencanakan hal yang sama bersama dengan istrinya Eva Braun (yang baru dinikahinya beberapa jam sebelumnya). Untungnya, ketika rencana frustasi terhadap Stefanie itu hampir saja dijalankan, mood Hitler menjadi makin cerah. Bulan Juni 1906 di festival Bunga Linz, dia dan Kubizek nongkrong di pinggir jalan sempit bernama Schmiedtorstrasse, untuk menjadi penonton dari festival yang dipenuhi oleh gadis-gadis muda yang lewat melintas mereka.

"Stefanie telah mengisi buket yang biasa dibawanya dengan bunga-bunga liar sederhana dan bukannya bunga mawar seperti gadis lainnya," ingat Kubizek. "Mata Adolf langsung bersinar cerah. Stefanie melemparkan pandangan kepadanya dan tersenyum. Lalu kemudian... aku tak percaya apa yang aku lihat, gadis jelita itu mengambil setangkai bunga dari buketnya lalu melemparkannya ke Adolf yang hanya bisa ternganga!"

Efek yang terjadi kemudian pada Hitler begitu luar biasa. "Tak pernah lagi aku melihat sahabatku begitu berbahagia selain saat itu."

"Dia mencintaiku!" Hitler berkata pada Kubizek. "Kau lihat sendiri! Dia cinta padaku!"

Satu perbuatan sederhana yang didorong oleh kebaikhatian telah menyelamatkan Stefanie tanpa disadarinya. Dia terhindar dari rencana matang yang telah disiapkan Hitler untuk menculik dan membunuhnya. Sejak saat itu, Hitler menyimpan bunga pemberian Stefanie di dompetnya selama bertahun-tahun!

Tapi tetap saja Hitler menjadi fans berat Stefanie dan selalu menguntitnya kemanapun gadis ini pergi. Pada satu saat Hitler pernah bilang ke Kubizek bahwa Stefanie mempunyai suara soprano yang indah, suatu fakta yang ia tahu berdasarkan hasil rantang-runtungnya mengikuti jejak gadis tersebut!

Hitler pun pernah membuat sketsa sebuah rumah bergaya renaissance yang dia gadang-gadang sebagai rumahnya dan Stefanie kelak setelah mereka menikah, lengkap dengan ruang pianonya segala.

Dia selalu nongkrong di Schmiedstrasse demi berharap mendapatkan senyum untuk kedua kalinya. Ketika dia meninggalkan Linz, Hitler meminta laporan rutin mengenai Stefanie dari Kubizek yang dikirimkan melalui kartu pos.

Hitler selalu berkata bahwa dia pasti akan berbicara dengan gadis itu besok, tapi "besok tak pernah tiba, dan minggu, bulan serta tahun berlalu tanpa pernah dia mengambil satu langkah sederhana untuk mencoba peruntungannya dengan gadis yang telah begitu mengharu-biru hidupnya selama bertahun-tahun."

Tentu saja, kalau Hitler benar-benar berbicara dengan gadis tersebut, pastilah dia 'tersadarkan' bahwa Stefanie sama saja dengan gadis normal lainnya, dan bukannya seorang bidadari dari kayangan yang mengisi semua harapan, angan-angan dan rencananya akan diri seorang wanita di mata sang calon diktator.

Hitler telah begitu dalam tenggelam dalam bayangan yang diciptakannya sendiri akan gadis ini sehingga, seperti yang Kubizek rasakan, kemungkinan bahwa impian Hitler akan segera berantakan begitu dia bicara dengan gadis itu adalah salah satu pendorong kuat mengapa mereka tidak pernah saling berbicara.

Ternyata kemudian diketahui bahwa meskipun namanya berbau Yahudi, Stefanie dan keluarganya sendiri bukanlah datang dari kalangan tersebut. Tapi tentu saja Hitler dan Kubizek tidak tahu akan hal tersebut saat itu, dan perbedaan antara Yahudi dan bukan Yahudi tidaklah menjadi masalah berarti bagi sang calon penguasa Jerman yang kelak dikenal karena "anti-Yahudi"-nya.

Apakah Hitler membenci Yahudi hanya sebagai alat dirinya naik kekuasaan di tengah situasi yang kacau balau, adalah suatu kemungkinan yang bisa dikedepankan, karena jelas-jelas secara pribadi dirinya pernah mempunyai pengalaman jatuh cinta kepada wanita golongan tersebut (setidaknya seperti yang disangkanya), dan seperti yang kita tahu, hal itu tidak menjadi masalah berarti bagi Hitler muda.

Bila kemudian takdir menentukan Stefanie jatuh cinta kepada Hitler dan mereka menjadi pasangan, tentunya yang menelan pil sianida di bunker Berlin tahun 1945 bukanlah Eva Braun lagi!

Pada kenyataannya, Stefanie kemudian menikah dengan seorang perwira Angkatan Darat dan tinggal di Wina setelah Perang Dunia II. Dia tak pernah menyadari bahwa di masa mudanya ada seorang pemuda yang begitu tergila-gila, seorang pemuda yang kelak menjadi salah satu manusia paling dikenal dalam sejarah...

sumber: http://alifrafikkhan.blogspot.com/2010/03/adolf-hitler-pernah-mempunyai-pacar.html
Read More....